thefishingblitz.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada akhir perdagangan, Kamis (13/11/2025), dengan penurunan sebesar 11 poin atau sekitar 0,07 persen, mencapai level Rp16.728 per dolar AS. Keterpurukan ini dipicu oleh sentimen eksternal yang signifikan.
Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat pasar uang, mengungkapkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah pengesahan RUU oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS. RUU ini bertujuan untuk membuka pendanaan dan mengakhiri penutupan pemerintahan terlama yang pernah ada. Presiden Donald Trump diharapkan segera menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.
RUU yang disahkan dengan suara 222 banding 209 ini mendapat dukungan dari 216 anggota Partai Republik dan enam anggota Partai Demokrat. Ibrahim menambahkan bahwa pengesahan RUU tersebut berpotensi mengurangi ketidakpastian terkait permintaan bahan bakar di AS, terutama setelah penutupan yang menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan di seluruh negara.
Kembali berfungsinya pemerintah diharapkan dapat mempercepat rilis data ekonomi resmi dari AS, memberikan pasar informasi yang lebih jelas mengenai dinamika konsumen bahan bakar terbesar di dunia. Kondisi ini diyakini akan memberi dampak pada perdagangan mata uang, termasuk rupiah.
Kondisi nilai tukar rupiah ini menjadi perhatian, mengingat fluktuasi yang terus terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan kebijakan ekonomi internasional. Ke depan, pelaku pasar akan terus memantau perkembangan yang mungkin mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.