thefishingblitz.com – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengumumkan rencana untuk memiliki minimal 30 persen saham dalam setiap proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) melalui kolaborasi dengan berbagai mitra. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa porsi kepemilikan tidak akan seragam dan tergantung pada negosiasi serta karakteristik ekonomi proyek masing-masing.
Pandu menegaskan bahwa fleksibilitas dalam struktur kepemilikan ini penting untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta. Dalam pernyataannya, ia menyebut siap untuk memiliki lebih dari 30 persen, guna menarik minat mitra yang beragregasi dalam proyek WTE. “Kami ingin sektor swasta ikut serta, dengan kemungkinan porsi mayoritas bagi mereka dalam proyek tertentu,” ujarnya.
Dalam hal pembiayaan, mayoritas proyek WTE diperkirakan akan menggunakan skema pembiayaan proyek dengan komposisi 70 persen utang dan 30 persen ekuitas. Pandu mencatat adanya minat tinggi dari bank asing dan domestik untuk berpartisipasi, serta rencana penggunaan Patriot Bond sebagai sumber pendanaan ekuitas untuk proyek strategis ini.
Pandu juga menekankan bahwa proyek WTE diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian yang kompetitif dan manfaat ekonomi yang signifikan. Menurutnya, harus ada efisiensi waktu dan biaya dalam pembangunan proyek untuk memastikan imbal hasil yang optimal dan disiplin keuangan, yang diharapkan akan terjaga melalui kemitraan dengan sektor swasta.
Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade, menambahkan bahwa proyek ini diperkirakan akan menciptakan antara 2.000 hingga 3.000 lapangan kerja selama tahap konstruksi. Setiap proyek PSEL diharapkan mampu mengolah 1.000 ton sampah dengan investasi berkisar antara Rp2,5 triliun sampai Rp3,2 triliun.